Tuesday, July 14, 2009

Tak Ada Kecil atau Besar, Semuanya DOSA!

Roma 6:23

Ferry dan Adrian sudah 10 tahun bersahabat sejak dari bangku SMP. Satu sama lain sudah mengenal kepribadian masing-masing. Segala cerita sedih dan senang mereka bagi. Untuk urusan berpacaran pun mereka saling curhat. Sampai suatu saat, hubungan 2 sahabat ini dengan pacar masing-masing sedang dalam masalah. Ferry yang sudah berpacaran 5 tahun dengan kekasihnya, sedang dalam masa jenuh, dan akhirnya selingkuh dengan cewek lain. Adrian pun sedang dalam masa kejenuhan meskipun hubungannya baru berjalan 1 tahun. Dia menjalani hubungan backstreet dari orangtua ceweknya, sehingga seringkali harus berbohong. Ketika Ferry bercerita, Adrian merasa lebih beruntung karena dia cuma melakukan “kesalahan kecil” dibandingkan Ferry yang melakukan “kesalahan besar”.

Rekan-rekan pemuda, Paulus menulis dalam suratnya untuk jemaat Roma bahwa upah dosa adalah maut. Di situ tidak ada embel-embel besar atau kecil. Jadi tidak ada dosa besar atau dosa kecil. Seringkali kita membenarkan diri atas dosa yang kita anggap kecil. Padahal, asumsi seperti itu merupakan asumsi yang salah. Coba bayangkan kita sedang makan nasi goreng paling lezat seantero Indonesia, tiba-tiba kita menemukan sebuah kaki kecoa, apakah makanan itu akan tetap menjadi lezat? Begitu juga dosa. Apapun dosa itu, tetap saja akan mencemarkan hidup kita.

Sobat muda, Tuhan Yesus telah menanggung dosa-dosa kita mulai dari penyiksaan-Nya di depan khalayak ramai, sampai penderitaan-Nya sepanjang jalan menuju Bukit Golgota, hingga berakhir di kayu salib. Jadi, yang menurut kita adalah dosa kecil ataupun dosa besar, sama dengan satu cambukan di tubuhNya, satu duri di kepalaNya, satu paku di tangan kiri-Nya, satu paku di tangan kanan-Nya, satu paku di kaki-Nya atau satu tusukan di lambung-Nya. Semuanya sama-sama melukai Dia.


[-sld]


No comments:

Post a Comment